Pengelolaan Limbah Domestik

Pengelolaan Limbah Domestik

Dampak Limbah Domestik terhadap estetika

Pembuangan limbah domestik tanpa adanya pengelolaan terlebih dahulu dapat menimbulkan bau yang tidak sedap atau bau busuk yang akan mengganggu penciuman. Pembuangan limbah secara sembarangan juga akan menyebabkan lingkungan menjadi kumuh dan kotor sehingga tidak enak untuk dipandang.

Dampak Limbah Domestik

Limbah domestik jika dibuang begitu saja, tanpa adanya pengelolaan terlebih dahulu, dapat menyebabkan berbagai dampak buruk bagi lingkungan dan masyarakat di sekitarnya. Berikut beberapa dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh pembuangan limbah domestik.

Pengelolaan Limbah Cair Domestik

Salah satu bentuk pengelolaan yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran dari limbah cair domestik adalah dengan menggunakan Bio Septic Tank. Bio septic tank dapat dimanfaatkan untuk menampung limbah cair domestik sehingga dapat mengurangi pencemaran pada lingkungan. Bio Septic Tank memiliki kapasitas yang cukup besar serta dilengkapi dengan alat penyaringan yang mampu mengurangi bau kotoran dan menghindari pencemaran tanah. Bio septic tank terbuat dari serat fiber yang tebal sehingga mampu mencegah kebocoran dari limbah yang tertampung di dalamnya.

Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengelola limbah cair domestik adalah dengan melakukan pengelolaan greywater. Greywater merupakan limbah cair domestik yang berasal dari beberapa limbah cair, selain limbah toilet atau kakus. Greywater dapat dihasilkan dari air bekas mandi, air bekas mencuci baju, air bekas mencuci peralatan, dan lainnya. Pengolahan Greywater dapat dilakukan dengan membuat bak filter organik sehingga limbah cair domestik tidak terbuang langsung di tanah atau saluran air. Bak filter tersebut dapat diisi dengan pasir, tanah, serta tanaman penyaring, seperti enceng gondok, kangkung, dan kiambang, yang akan menjernihkan dan mengurangi polusi pada air. Penyaluran air bekas mandi dan mencuci menuju bak filter dilakukan secara bertahap. Air bekas mencuci peralatan makan akan masuk ke bak penangkap lemak terlebih dahulu. Greywater dapat mengurangi pencemaran lingkungan serta dapat dimanfaatkan sebagai sumber air alternatif untuk mengatasi masalah jumlah air yang terus berkurang di wilayah perkotaan. Air yang dihasilkan oleh pengelolaan greywater dapat dimanfaatkan untuk keperluan selain makan dan minum, seperti membersihkan toilet, mencuci toilet, dan menyiram tanaman.

Berikut adalah ebook mengenai pengelolaan air limbah domestik.

Limbah Padat Domestik

Limbah padat domestik berasal dari berbagai bahan atau barang yang tersisa dan tidak dibutuhkan lagi. Limbah padat yang dibuang sembarangan akan menyebabkan pencemaran dan kerusakan pada lingkungan. Limbah padat domestik dibagi menjadi dua macam, yaitu limbah organik dan limbah anorganik.

Berikut adalah ebook mengenai kreasi kreatif dengan memanfaatkan kertas dan koran bekas.

Limbah organik merupakan limbah yang berasal dari sampah atau buangan sisa makanan, seperti buah, sayuran ayam, dan nasi. Limbah organik yang dibuang akan mengalami pembusukan dan terurai dengan sendirinya.

Limbah anorganik merupakan limbah yang berasal dari bahan atau barang yang sulit atau bahkan tidak dapat diuraikan melalui proses biologis, seperti besi, botol, plastik, kaca, peralatan rumah tangga, dan peralatan elektronik. Limbah anorganik yang ditumpuk dan dibuang sembarangan akan berdampak buruk dengan mencemarkan serta mengganggu pemandangan dan kenyamanan lingkungan.

Meninggalkan Penggunaan Kantong Plastik

Plastik menjadi salah satu limbah domestik yang banyak ditemukan. Limbah plastik, sebagai limbah anorganik yang sangat sulit untuk diuraikan, dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Karena itu, mengganti penggunaan kantong plastik dengan kantong belanja yang lebih ramah lingkungan, seperti kantong belanja yang terbuat dari kain dan kanvas, sangat diperlukan untuk mengurangi jumlah limbah plastik domestik.

Jenis dan Contoh Limbah Domestik

Limbah domestik diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu limbah cair dan limbah padat. Berikut adalah penjelasannya.

Jenis dan Contoh Limbah Domestik

Limbah domestik diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu limbah cair dan limbah padat. Berikut adalah penjelasannya.

Limbah Padat Domestik

Limbah padat domestik berasal dari berbagai bahan atau barang yang tersisa dan tidak dibutuhkan lagi. Limbah padat yang dibuang sembarangan akan menyebabkan pencemaran dan kerusakan pada lingkungan. Limbah padat domestik dibagi menjadi dua macam, yaitu limbah organik dan limbah anorganik.

Berikut adalah ebook mengenai kreasi kreatif dengan memanfaatkan kertas dan koran bekas.

Limbah organik merupakan limbah yang berasal dari sampah atau buangan sisa makanan, seperti buah, sayuran ayam, dan nasi. Limbah organik yang dibuang akan mengalami pembusukan dan terurai dengan sendirinya.

Limbah anorganik merupakan limbah yang berasal dari bahan atau barang yang sulit atau bahkan tidak dapat diuraikan melalui proses biologis, seperti besi, botol, plastik, kaca, peralatan rumah tangga, dan peralatan elektronik. Limbah anorganik yang ditumpuk dan dibuang sembarangan akan berdampak buruk dengan mencemarkan serta mengganggu pemandangan dan kenyamanan lingkungan.

Limbah Cair Domestik

Limbah cair domestik berasal dari berbagai kegiatan atau kebutuhan sehari-hari manusia, seperti air bekas mandi, air bekas mencuci baju, air bekas mencuci peralatan makan, sisa makanan berwujud cair, serta kotoran manusia. Pembuangan limbah cair domestik perlu dikelola dengan baik karena tidak sedikit dari limbah jenis ini yang mengandung bahan kimia, seperti detergen, sabun mandi, dan minyak, sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada lingkungan.

Sesuai dengan Undang-Undang No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, menyebutkan perlu adanya upaya untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/ atau kerusakan lingkungan hidup. Salah satu upayanya dilakukan dengan pengelolaan air limbah.

Air limbah adalah air sisa dari suatu hasil usaha dan/ atau kegiatan, yang jika tidak dilakukan pengelolaan dengan baik, akan dapat menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan. Air limbah ini berasal dari berbagai sumber, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut :

Air limbah rumah tangga merupakan sumber utama pencemaran badan air di daerah perkotaan. Air limbah rumah tangga termasuk dalam air limbah domestik. Yang dimaksud dengan air limbah domestik adalah air limbah yang berasal dari aktivitas hidup sehari-hari manusia yang berhubungan dengan pemakaian air. Apa saja kegiatan yang dapat menghasilkan limbah domestik?

Limbah domestik bisa berasal dari rumah susun, penginapan, asrama, pelayanan kesehatan, lembaga pendidikan, perkantoran, perniagaan, pasar, rumah makan, balai pertemuan, arena rekreasi, permukiman, industri, IPAL kawasan, IPAL, permukiman, IPAL perkotaan, pelabuhan, bandara, stasiun kereta api, terminal dan lembaga pemasyarakatan.

Pengelolaan air limbah rumah tangga dilakukan dengan membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL DOMESTIK ), agar air limbah yang dibuang ke badan air dapat memenuhi persyaratan sebagai berikut :

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang pada Tahun Anggaran 2020, telah membangun unit Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL Domestik) dengan kapasitas 9 m3. IPAL Domestik ini berfungsi untuk mengolah air buangan dari kegiatan domestik DLH Kota Semarang, antara lain dari kamar mandi, musholla dan pantry. IPAL Domestik tersebut terdiri dari empat (4) bagian, yaitu bak grit chamber, grease trap, aerasi, filtrasi, yang terdapat dalam satu tangki (Paket) IPAL. Pada bak grit chamber air limbah domestik dikumpulkan kemudian sebelum masuk pengolahan IPAL air limbah melewati grease trap yang berfungsi untuk menyaring padatan – padatan yang masih besar. Kemudian air limbah dialirkan kedalam aerasi dimana air limbah di olah dengan penambahan bakteri dan oksigen yang berfungsi untuk mengurangi polutan – polutan yang ada. Sebelum di alirkan ke effluent tank, air limbah yang sudah diolah di saring kembali melalui bak filtrasi, untuk mengurangi padatan yang masih ada. Kemudian air limbah di alirkan ke bak effluent dimana pada bak ini ditambahkan klorin untuk membunuh bakteri yang masih ada dalam air limbah. Diharapkan agar air limbah dapat memenuhi Baku Mutu yang dipersyaratkan. Untuk selanjutnya air limbah dialirkan kedalam fish pool sebagai indikator bahwa air limbah sudah layak di buang ke lingkungan menuju Sungai Tapak.